Cuaca Hari Sabtu 11 Mei 2024: Jakarta Didominasi Cerah Berawan Sepanjang Menurut

Cuaca Jakarta di pagi hari esok hari, Sabtu 11 Mei 2024 hampir seluruh langitnya diprediksi cerah berawan, kecuali Jakarta Barat berawan dan malam harinya hujan ringan. Seperti itulah prakiraan cuaca esok hari.

Wilayah laporan cuaca yang dikenalkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melewati website resminya www.bmkg.go.id, seluruh kawasan Jakarta diprediksi berawan dan cerah berawan, kecuali Kepulauan Seribu hujan ringan.

Dan pada malam harinya, cuaca Jakarta keseluruhannya diprakirakan bakal cerah berawan.

Tidak penopangnya merupakan Bekasi, Jawa Barat diprakirakan langit pagi hingga siang cerah berawan dan malamnya hujan dengan intensitas ringan.

Lalu di Depok dan Kota Bogor, Jawa Barat pada pagi hari diprediksi cerah berawan, siang berawan, dan malamnya hujan ringan.

Waspada potensi hujan yang dapat disertai mahjong ways kilat/petir dan angin cepat pada skala lokal dan durasi relatif singkat antara siang hingga memasuki malam hari di sebagian kawasan Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, Kabupaten dan Kota Bekasi, papar BMKG.

Sementara itu di Kota Tangerang, Banten sepanjang harinya diprakirakan BMKG bakal berawan, tanpa ada hujan sama sekali.

Indonesia Diterjang Ia Gelombang Panas, Namun Penjelasan BMKG

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa cuaca panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini bukanlah pengaruh gelombang panas atau heat wave.

membeberkan, berdasarkan karakteristik dan indikator statistik pengamatan temperatur yang dilakukan BMKG, fenomena cuaca panas hal yang demikian tak dapat dikategorikan sebagai gelombang panas.

Memang betul, saat ini gelombang panas sedang melanda pelbagai negara Asia, seperti Thailand dengan temperatur maksimum mencapai 52°C. Kamboja, dengan temperatur udara mencapai tingkatan tertinggi dalam 170 tahun terakhir, merupakan 43°C pada minggu ini, ungkap Dwikorita terhadap wartawan, Senin, 6 Mei 2024.

, khusus di Indonesia yang terjadi bukanlah gelombang panas, namun temperatur panas seperti pada umumnya, sambung ia.

Dwikorita membeberkan, kondisi maritim di sekitar Indonesia dengan laut yang hangat dan topografi pegunungan mengakibatkan naiknya gerakan udara.

Sehingga dimungkinkan terjadinya penyanggaan atau buffer kenaikan temperatur secara ekstrem dengan terjadi banyak hujan yang mendinginkan permukaan secara periodik. inilah yang menyebabkan tak terjadinya gelombang panas di kawasan Kepulauan Indonesia, papar ia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.